29 Mar 2017

Praktik Acces

Teknis pengoperasian dasar Microsoft Access 

a.      Menjalankan Microsoft Access 

1)      Pilih Start à All Programs à Microsoft Office à Microsoft Office Access 
2)      Selanjutnya akan tampil jendela Microsoft Access 


3)      Pilih Blank Desktop Database. Kemudian akan tampil jendela Blank Desktop Database, 

4)      Pada File Name isikan nama file database yang akan Anda gunakan, misalnya siswa. Kemudian tentukan juga lokasi file Anda akan disimpan, misalnya di folder latihan (D:\Data\Latihan), kemudian klik tombol Create di bagian bawah. 


b.      Mengenal Workspace Microsoft 
Workspace Microsoft Access terdiri dari beberapa grup menu sebagai berikut.
1)      Home
Grup menu Home digunakan untuk operasi yang umum digunakan, seperti Copy/Paste, Refresh Table, Total, Filter, dan operasi sortir tabel, Gambar Menu Home


2)      Create
Grup menu Create pada umumnya digunakan untuk operasi-operasi pembuatan objek, seperti Table, Table Design, Form Design,



3)      External Data
Grup menu External Data digunakan untuk menambah data-data atau objek eksternal, seperti objek dokumen Excel, 

4)      Database Tool
Grup menu Database Tool digunakan sebagai penyedia tool yang dapat digunakan oleh pengguna dalam mengelola atau melihat dependencies dari sebuah database, 

5)      Database Tool à Field
Grup menu Database Tool à Field digunakan untuk memanipulasi dan mengelola Field yang digunakan pada suatu tabel, 

6)      Database Tool à Table
Grup Database Tool à Table digunakan untuk melihat Property dan menentukan event yang diberlakukan pada suatu tabel, 

7)      All Access Table
Pabel All Access Object digunakan untuk melihat dan mengelola objek-objek yang digunakan pada suatu Prospect yang sering ditangani oleh Microsoft Access, 

8)      Object Editor

Object editor digunakan untuk mendesain objek, baik berupa tabel form atau report.

Untuk membuat dan mengatur field tabel pada sebuah database, ada beberapa istilah yang perlu diketahui terlebih dahulu, yaitu:
-          RECORD adalah data yang dimasukkan pada sebuah tabel;
-          FIELD adalah nama kolom yang terdapat pada tabel;
-   PRIMARY KEY adalah field kunci yang digunakan sebagai acuan tabel untuk operasi relasional antar tabel. Field kunci ini tidak mengizinkan record yang sama pada sebuah field yang bertipe primary Key; dan
-     ROW SELECTOR adalah pointer yang digunakan untuk menunjuk pada satu record tertentu.

15 Mar 2017

Teknik Membuat Flow Chart

Pengertian dan Kegunaan
Flowchart merupakan penggambaran grafik langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart adalah serangkaian bagan-bagan yang menggambarkan alir program. Flowchart atau diagram alir memiliki bagan-bagan yang melambangkan fungsi tertentu
Flowchart berguna untuk mempermudah dalam perencanaan pembuatan program.  

Jenis dan penjelasan FLOWCHART

1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja dan urutan dalam sistem secara keseluruhan. 
2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

Flowchart Paperwork Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchartmenelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.
3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
Flowchart Skematik menggunakan simbol-simbol flowchart standar, dan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan.
4. Flowchart Program (Program Flowchart)
Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.
5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. 

Simbol-simbol dalam pembuatan Flowchart
Berikut adalah simbol-simbol dalam pembuatan flowchart






  


DAFTAR PUSTAKA
  1. http://widada.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13075/FLOWCHART.doc 
  2. Jogiyanto, analisis dan desain system informasi Andi off set Yogyakarta, 1990.
  3. Tavri D. Mahyusir, Analisa Perancangan Sistem Pengolahan data. PT Elex Media Komputindo, 1989.
  4. Yourdon Edward, Modern Structur Analisis, Prentice – Hall, Inc, 1989. 







14 Mar 2017

Teori Warna

Desain Pesan Warna 


Proses pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi. Komunikasi merupakan upaya |menyampaikan suatu pesan/pikiran dari seseorang kepada orang lain. Ada pesan yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Agar pesan tersebut dapat diterima dan dipahami oleh peserta didik, pendidik memerlukan media dalam penyampaian pesannya. Dalam prakteknya, komunikasi yang dilakukan terkadang mempergunakan alat tertentu agar komunikasi tersebut menjadi menjadi lebih efektif. Salasatunya adalah melalui pesan bergambar yang berwarna. 

Salah satu aspek penting yang harus kita perhatikan di era teknologi informasi saat ini adalah mengenai inovasi pendidikan. Karena senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat. Perubahan yang terjadi seperti inovasi teknologi. Dalam kondisi ini, maka pengetahuan yang diperoleh seseorang ketika ia berumur 21 tahun akan menjadi usang ketika ia berumur 40 tahun. Apabila demikian halnya, maka pendidikan sebagai suatu proses transmisi pengetahuan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan modern. Demikian juga mengenai konsep warna dalam desain  pesan.

Warna secara defini adalah sifat cahaya yang dipancarkan yang merupakan sensasi pengalaman indera mata. Secara fisik, warna oleh mata adalah cahaya yang tampak. Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. 

Cahaya yang dapat ditangkap mata manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spektrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar cahaya ungu /violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di luar cahaya merah terdapat gelombang / sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV.  

Sebagai bagian dari pengembangan media, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.
Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.
Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. 

Berikut karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang :

  1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) merupakan perlambang untuk sifat gelap dan kegelapan. 
  2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian. 
  3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. 
  4. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup). 
  5. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu. 
  6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu, sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
  7. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
Daftar Pustaka 
Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005

10 Mar 2017

Perangkat PLP I berbasis PAR

Program Latihan Profesi I (PLP I)

Program Latihan Profesi (PLP) I adalah salah satu kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang meliputi pengetahuan yang bersumber dari praktik riil tenaga kependidikan di lembaga/instansi mitra. Pengetahuan baru tersebut diharapkan menjadi bahan diskusi dan refleksi yang diwujudkan dalam makalah ilmiah berbasis Participatory Action Research (PAR).
Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan agar mahasiswa memiliki kesiapan melaksanakan Program Latihan Profesi I (PLP) II sebagai kelanjutan dari PLP I.

A.     Tujuan
Program Latihan Profesi I (PLP) I bertujuan:
1.   Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang manajerial di lembaga/instansi mitra dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi tenaga kependidikan.
2.   Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan memahami serta menghayati seluk-beluk lembaga/instansi pendidikan dengan segenap permasalahannya baik yang terkait kegiatan manajerial dan pengelolaan kelembagaan.

B.     Target

Program Latihan Profesi (PLP) I mempunyai target agar mahasiswa memiliki pengetahuan awal untuk mengembangkan diri sebagai calon tenaga kependidikan yang memiliki tiga pilar utama, yakni metodologi riset, dimensi aksi, dan dimensi partisipasi.

Secara rinci adalah sebagai berikut:

1.  Kompetensi Manajerial

Kompetensi manajerial adalah kemampuan mengelola kependidikan. Target minimal yang harus dimiliki oleh mahasiswa praktikan setelah melaksanakan PLP I adalah:
a.   Memiliki penguasaan teori dan dasar-dasar manajemen kependidikan.
b.   Memiliki kemampuan untuk merancang dan menyusun program pengelolaan kependidikan.
c.   Memiliki keterampilan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan kependidikan.
d.   Memiliki kemampuan untuk mengevaluasi hasil kegiatan pengelolaan kependidikan.
e.   Memiliki keterampilan menggunakan sarana prasarana pengelolan kependidikan.
f.    Memiliki keterampilan membuat karya ilmiah berbasis Participatory Action Research (PAR).

2.  Kompetensi Teknik
Kompetensi teknik merupakan kemampuan penguasaan dalam pengelolaan kependidikan secara luas dan mendalam. Target minimal yang harus dimiliki oleh mahasiswa praktikan setelah mereka melaksanakan PLP I adalah memiliki penguasaan pengelolaan kependidikan dalam bidang yang menjadi tugasnya, yakni menyangkut aspek substantif, aspek proses dan aspek konteks.
a.   Aspek substantif manajemen pendidikan Islam berkenaan dengan perangkat tugas pokok sistem administrasi dan manajemen dalam penyelenggaraan pendidikan Islam. Aspek ini berkenaan dengan garapan administrasi dan manajemen yang mencakup: (1) administrasi dan manajemen kurikulum, (2) administrasi dan manajemen kesiswaan, (3) administrasi dan manajemen SDM (pendidik dan tenaga kependidikan), (4) administrasi dan manajemen sarana prasarana, (5) administrasi dan manajemen keuangan, (6) administrasi dan manajemen kemitraan, (7) administrasi dan manajemen perpustakaan, (8) administrasi dan manajemen laboratorium, (9) administrasi dan manajemen kepemimpinan yang bersifat khusus sesuai dengan kebutuhan kelembagaan.
b.   Aspek proses manajemen pendidikan Islam berkenaan dengan produktivitas, efektifitas, dan efisiensi prosedur operasional penyelenggaraan pendidikan Islam dalam mencapai tujuan pendidikan. Perangkat operasional berkenaan dengan serangkaian proses kerja yaitu (1) perencanaan dan program, (2) pengorganisasian, komunikasi, dan koordinasi, (3) pengawasan dan pengendalian, (4) audit dan evaluasi, serta (5) laporan dan pertanggungjawaban.
c.   Aspek konteks dari manajemen pendidikan Islam berkenaan dengan setting kelembagaan pendidikan dalam kategori (1) Satuan penyelenggaraan pendidikan pada setiap jalur dan jenjang pendidikan, (2) Satuan program pendidikan pada setiap dinas/instansi/lembaga penyelenggara pendidikan.

3.  Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa, serta menjadi teladan peserta didik. Target minimal yang harus dimiliki oleh mahasiswa praktikan setelah mereka melaksanakan PLP I ini adalah:
a.   Memiliki kedewasaan dalam berpikir, bertindak dan bertutur kata.
b.   Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan disiplin dalam melaksanakan tugas serta kewajiban.
c.   Memiliki kesopanan dan kerapian dalam berpakaian.
d.   Melatih menjadi contoh teladan pribadi yang baik.

4.  Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan tenaga kependidikan untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, kepada guru, dan kepada sesama tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Target minimal yang harus dimiliki oleh mahasiswa praktikan adalah mampu bergaul dan menjalin kerjasama dengan orang lain (Panitia PLP, Dosen Pembimbing, dan sesama mahasiswa) dengan baik, sopan, dan santun

Ada 3 (tiga) kegiatan utama dalam pelaksanaan PLP I di lembaga/instansi mitra yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan, yaitu: (1) tahap persiapan, (2) tahap kegiatan observasi dan diskusi/refleksi praktik manajerial kependidikan, dan (3) kegiatan pelaporan karya tulis ilmiah dengan basis Participatory Action Riset (PAR).


22 Feb 2017

Magang I

Magang I adalah mata kuliah yang bersifat aplikatif dan terpadu dalam program pelatihan prajabatan untuk menyiapkan mahasiswa agar menguasai kompetensi keguruan, sehingga dapat mengemban tugas dan tanggungjawab secara profesional.
Magang I merupakan salah satu tahapan praktikum kependidikan dengan melalui tahapan observasi, diskusi dan refleksi. Observasi adalah kegiatan peninjauan secara cermat terhadap suatu aktivitas atau objek secara langsung, kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya untuk membuat kesimpulan.
Pada Magang I ini, aktivitas yang diobservasi mencakup semua kegiatan persekolahan, baik pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, atau kegiatan sekolah/madrasah secara umum, seperti ekstrakurikuler. Sedangkan objek yang diobservasi mencakup semua sarana dan prasarana, fasilitas, dan lingkungan sekolah.
Tujuan utama dari kegiatan observasi ini adalah mahasiswa memiliki pengetahuan dan pengalaman riil tentang penyelenggaraan pembelajaran dan persekolahan secara umum. Pengetahuan dan pengalaman baru tersebut diharapkan menjadi bahan diskusi dan refleksi.
Berikut ini kegiatan-kegiatan dan obyek-obyek yang dapat diobservasi di lokasi:
1.   Kegiatan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas;
2.   Kegiatan ekstrakurikuler;
3.   Kegiatan pengembangan pendidik;
4.   Sarana dan prasarana sekolah/madrasah;
5.   Fasilitas-fasilitas pendukung;
6.   Pengembangan dan penerapan budaya sekolah/madrasah;
7.   Prestasi sekolah/madrasah
8.   dll.

A.   Fungsi dan Tujuan
Secara umum, Magang I berfungsi sebagai pemberian pengalaman langsung berkaitan dengan bidang keilmuannya. Magang I bertujuan mengembangkan dan mempraktikkan ilmunya dalam masa pendidikan pada program studinya.
Secara khusus, Magang I berfungsi agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan pengalaman langsung dari praktik riil tentang observasi dan proses pembelajaran di kelas. Jadi, bukan untuk mengevaluasi kemampuan guru, melainkan mengidentifikasi strategi yang digunakan guru ketika melaksanakan pembelajaran. Bagi guru, justru hasil observasi itu nantinya dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul dan solusi yang mungkin diambil. Selain itu, hasil observasi dapat juga digunakan oleh guru untuk merencanakan strategi pada pembelajaran selanjutnya dan mempersiapkan pendekatan-pendekatan menghadapi masalah yang kemungkinan muncul dalam pembelajaran. Magang I bertujuan mengembangkan ilmu yang didapat mahasiswa dari perkuliahan. Pengetahuan baru tersebut diharapkan menjadi bahan diskusi dan refleksi.
Selain bisa memberikan pengalaman yang kaya dan bermanfaat kepada mahasiswa, observasi pembelajaran di kelas dapat pula membuat tidak nyaman dan menyebabkan guru yang diobservasi kehilangan semangat. Oleh karena itu, untuk menghindari kondisi yang demikian, peserta magang hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip observasi. Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan agar mahasiswa memiliki kesiapan melaksanakan Magang II sebagai kelanjutan dari Magang I.

B.     Prinsip-prinsip
1.   Selalu ingat bahwa Anda adalah tamu di ruang kelas
Oleh karena itu, hendaknya peserta magang tidak berjalan kesana-kemari, bercakap-cakap dengan para siswa, mengoreksi cara guru mengajar, sibuk dengan alat komunikasi, menampilkan reaksi wajah tidak suka melihat sesuatu yang tidak disukai. Anda bukan supervisor atau atasan dari guru yang sedang mengajar. Oleh sebab itu, selalu bersikaplah sopan, penuh perhatian, dan menghargai keseluruhan proses, dan tidak mengganggu dengan cara keluar masuk ruangan kelas sesukanya.

2.   Ingatlah bahwa observasi pembelajaran di kelas adalah kegiatan kolaboratif
Pastikan bahwa Anda dan guru sudah sepakat tentang kapan observasi dilakukan, apakah guru lain boleh ikut mengajar, apa yang akan terjadi selama observasi, dimana Anda akan duduk, apa peran Anda, apa guru berkenan untuk direkam. Kegiatan observasi pembelajaran di kelas bukanlah tempat yang tepat untuk berimprovisasi atau memberikan kejutan. Pastikan guru tersebut sudah tahu apa yang akan Anda lakukan di kelas.

3.    Pastikan Anda sudah berdiskusi mengenai observasi tersebut dengan guru yang bersangkutan
Berbicaralah kepada guru beberapa hari sebelum tanggal observasi, untuk menyepakati beberapa hal berikut:
a.    Keseluruhan proses observasi: pendekatan pembelajaran apa yang digunakan guru, strategi pembelajaran, dan media pembelajaran yang digunakan.
b.    Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c.    Bagian-bagian yang diperkirakan guru akan menjadi hal yang perlu diobservasi, di mana guru meminta bantuan.
d.    Kekhawatiran guru terhadap observasi yang Anda lakukan. Ingatlah bahwa setiap ketakutan guru harus ditanggapi dan ditangani. Buatlah guru merasa nyaman.

C.   Target
Target yang ingin dicapai Magang I adalah mahasiswa memiliki pengetahuan awal untuk mengembangkan diri dan mengembangkan pembelajaran ketika melakukan Magang II. 
Adapun secara rinci meliputi: 
1.   Kompetensi Pedagogik;
a.   Memiliki pengetahuan awal penguasaan teori dan dasar-dasar kependidikan.
b.   Memiliki pengetahuan awal kemampuan untuk merancang dan menyusun program pembelajaran.
c.   Memiliki pengetahuan awal keterampilan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/teaching skill.
d.   Memiliki pengetahuan awal kemampuan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.
e.   Memiliki pengetahuan awal keterampilan menggunakan media pembelajaran.

2.   Kompetensi Profesional;
a.   Memiliki pengetahuan awal penguasaan materi pembelajaran dalam bidang yang menjadi tugasnya.
b.   Memiliki pengetahuan awal kemampuan dalam mengintegrasikan dan menginterkoneksikan materi pembelajaran dengan mata pelajaran lain yang relevan dan realitas kehidupan.

3.   Kompetensi Kepribadian;
a.   Memiliki pengetahuan awal kedewasaan dalam berpikir, bertindak dan bertutur kata.
b.   Memiliki pengetahuan awal rasa tanggung jawab yang tinggi dan disiplin dalam melaksanakan tugas serta kewajiban.
c.   Memiliki pengetahuan awal kesopanan dan kerapian dalam berpakaian.
d.   Mampu menjadi contoh teladan pribadi yang baik bagi siswa .


4.   Kompetensi Sosial
Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan awal dan pengalaman tentang kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan lingkungan disekitarnya. Target minimal yang harus dimiliki oleh mahasiswa praktikan adalah mampu berkomunikasi dan menjalin kerja sama dengan orang lain (Panitia Pelaksana Magang, Dosen Pembimbing, dan sesama mahasiswa) dengan baik, sopan, dan santun.

5.   Kompetensi Kepemimpinan
Kompetensi ini dikhususkan bagi calon guru PAI di Sekolah, yang meliputi:
a.      Pengetahuan awal tentang kemampuan membuat perencanaan pembudayaan pengamalan ajaran agama dan perilaku akhlak mulia pada komunitas sekolah sebagai bagian dari proses pembelajaran agama;
b.      Pengetahuan awal tentang kemampuan mengorganisasikan potensi unsur sekolah secara sistematis untuk mendukung pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah;
c.      Pengetahuan awal tentang kemampuan menjadi inovator, motivator, fasilitator, pembimbing dan konselor dalam pembudayaan pengamalan ajar an agama pada komunitas sekolah; serta
d.      Pengetahuan awal tentang kemampuan menjaga, mengendalikan, dan mengarahkan pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah dan menjaga keharmonisan hubungan antar pemeluk agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan Magang I mencakup tahap persiapan, observasi, dan pelaksanaan refleksi.
1.      Persiapan
Magang I yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan melibatkan banyak unsur yang terkait. Oleh karena itu, perlu persiapan yang matang agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Persiapan tersebut meliputi:
a.   Sosialisasi pelaksanaan Magang I kepada mahasiswa,
b.   Pendataan dan pendaftaran mahasiswa calon peserta Magang I,
c.   Identifikasi dan penentuan dosen pembimbing lapangan Magang I,
d.   Persiapan administrasi dan berkas-berkas lain untuk mahasiswa dan dosen pembimbing.
2.      Orientasi
Dalam kegiatan pembekalan (orientasi), panitia memberikan penjelasan tentang urgensi Magang I dalam menyiapkan calon guru profesional, dan mekanisme Magang I. Kegiatan ini dilaksanakan secara klasikal.
3.      Pelaksanaan Magang I
Bentuk operasionalisasi pelatihan dalam Magang I meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a.      Membuat Perencanaan Observasi
Dalam melakukan observasi mahasiswa harus membuat rencana persiapan observasi yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing sebelum observasi dimulai.
b.      Melaksanakan Observasi
Pada prinsipnya dalam observasi meliputi observasi kegiatan pembelajaran dalam keterampilan:
1)     Menyiapkan kegiatan pembelajaran,
2)     Penguasaan materi,
3)     Penggunaan strategi pembelajaran,
4)     Pemanfaatan media dan sumber pembelajaran,
5)     Penggunaan bahasa,
6)  Pelaksanaan evaluasi pembelajaran, penilaian proses dan hasil belajar,
7)     Menutup kegiatan pembelajaran.
c.      Melaksanakan Small Group Discussion/Refleksi
Dalam melakukan refleksi dapat dilakukan dengan cara mengingat, meninjau, merenungkan kembali, pengembangan gambaran tentang hal-hal yang telah diobservasi dan diperoleh dalam mata kuliah yang lain dan apa yang mungkin dilakukan nantinya untuk mengembangkan diri. Refleksi adalah upaya-upaya untuk mengkaji, berupa: mengolah, mengelaborasi, dan menganalisis best practice (praktik terbaik) atau keberhasilan-keberhasilan yang telah ditunjukkan dan dicapai oleh sekolah/madrasah.
Melalui refleksi mahasiswa diharapkan dapat menimbang-nimbang pengalaman barunya dari lapangan dan memberikan saran-saran yang mungkin dilakukannya nanti. Hasil dari kegiatan refleksi ini berupa langkah-langkah tindak lanjut yang seharusnya dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA



Buku Pedoman Akademik Universitas (BPAU) Program Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2016.
Buku Tata Tertib Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2015.
Panduan Pengajaran Mikro Universitas Negeri Yogyakarta.
Pedoman Akademik UIN Sunan Kalijaga Edisi Revisi Tahun 2014.
Pedoman Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2014.
Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah.
Peraturan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidiakan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Persiapan Observasi Pembelajaran di Kelas. Materi yang dikembangan oleh DBE2 untuk Developing Active Learning with ICTs USAID

Lembar Kerja Menulis Hasil Penelitian (Result and Conclusion)

  1. Result (Hasil Penelitian) Tujuan: Menyajikan temuan utama secara jelas dan objektif sesuai dengan tujuan penelitian. Gaya penulisan:...