Tampilkan postingan dengan label Mampir Merenung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mampir Merenung. Tampilkan semua postingan

3 Des 2017

PARIBAHASAN

Berikut adalah beberapa pepatah atau paribahasa Jawa beserta arti tiap kata dan maknanya. 

1). Ngelmu iku kalakone kanthi laku 
(mencari ilmu itu terjadi dengan mengamalkannya).
Ini berarti bahwa bila ingin pandai, seorang anak didik dalam keluarga harus belajar keras. Hal ini dapat disamakan dengan ungkapan “Jer basuki mawa beya” (keberhasilan seseorang diperoleh dengan pengorbanan). Dalam ungkapan bahasa yang lain Rajin Belajar pangkal Pandai. Dalam belajar dan pembelajaran. Belajar untuk berubah menjadi lebih baik. Semangat dan keinginan berbarengan dengan usaha kongkrit.

2). Mikul dhuwur mendhem jero 
(memikul tinggi menanam dalam).
Artinya orang yang senantiasa bertanggungjawab kepada keluarga dengan membawa nama baik keluarga atau orang tua. Dengan menjunjung derajat orang tua si anak akan harum namanya. 

3). Kaya mimi lan minunta 
(seperti sepasang ikan mimi dan mintuna).
Artinya kasih sayang ayah dan ibu, tidak bercerai-berai atau tidak dapat diceraikan dan selalu rukun. Kasih sayang ibu dan ayah, dapat digeser ke kasih sayang adik-kakak, orang tua-anak dan sebaliknya anak harus hormat kepada orang tua dan berbakti agar dalam keluarga tidak terjadi pertengkaran.

4) Nulada laku utama 
(mencontoh perbuatan yang baik).
Ini berarti semua anggota keluarga mencontoh pada perbuatan yang utama dan yang baik. Mencontoh pada keteladanan para guru, orangtua dan orang-orang shalih sehingga perbuatannya menjadi perbuatan yang terpuji. 


5) Ngono ya ngono, ning aja ngono 
(demikian ya demikian, tetapi jangan demikian).
berarti berbuat boleh, berbicara boleh juga, tetapi jangan sampai menyakiti hati dan perasaan orang lain. Atau dalam berbuat jangan melewati wewenangnya dan melalaikan akibatnya. Ungkapan ini untuk mengendalikan diri, jangan berbuat melebihi wewenangnya dan jika berbicara jangan orang lain tersinggung

Senandung Qur'an


Curahkanlah rahmat-Mu ya Allah

Berkat Al-Qur'an ini

Jadikanlah ia bagi kami

Panutan cahaya petunjuk dan rahmat

Ya Allah ingatkanlah kami

Andaikan terlupa ayat-ayat Al Qur'an

Ajarkanlah kami daripadannya

Yang tak kami tahu

Karuniakanlah kami

Untuk membaca Al Quran

Ditengah kegelapan malam

Dan siang benderang

Jadikanlah Al Qur'an bagi kami sebagai pembela

Wahai Ilahil 'Alamin

    Ya Allah terimalah doa kami

18 Apr 2017

Bulan Syaban

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan berkah dari Allah SWT. Maka keimanan yang dianugerahkannya kepada kita, ditambah dengan kesehatan yang kita miliki merupakan nikmat yang luar biasa besarnya. Terhadap segala nikmat yang dianugerahkan Allah Azza Wa Jalla, berlaku sebuah kaidah pelipatgandaan. Syaratnya: mensyukuri nikmat-nikmat itu.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim : 7)

Hari ini kita tengah berada di pertengahan bulan Syaban. Ini artinya, tidak lama lagi kita akan berjumpa dengan tamu agung, tamu istimewa yaitu; Ramadhan yang mulia.

Doa yang menyadarkan kita betapa orang-orang shalih terdahulu biasa menyambut Ramadhan jauh-jauh hari sebelumnya; bahkan ketika masih berada di bulan Rajab. Maka, semangat menyambut Ramadhan itulah yang juga harus ada dalam jiwa kita, bahwa di pertengahan syaban  ini, kita telah menyediakan ruang suka cita dalam dada kita untuk bertemu dengan Ramadhan. Dan dengan persiapan sejak bulan syaban itulah maka kemudian Ramadhan benar-benar menjadi bulan yang istimewa karena bisa dimanfaatkan dengan optimal

Lalu bagaimana bentuk penyambutan kita kepada Ramadhan, khususnya Ramadhan yang akan datang?
Bagi muslim yang ideal, menyambut Ramadhan adalah sebuah kenikmatan tersendiri, namun ia menyambutnya dengan proporsional. Dalam suka cita, ia mempersiapkan diri sebaik-baiknya sehingga bisa beramal di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Ada lebih kurang empat persiapan yang kita perlukan dalam menyambut bulan Ramadhan, khususnya Ramadhan ini:

Pertama, persiapan ruhani
Persiapan ruhiyah yang kita perlukan adalah dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas.
Allah SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)
Maka dalam waktu satu setengah bulan ke depan kita perlu melakukan evaluasi diri, muhasabah, apakah penyakit-penyakit aqidah masih bersarang dalam diri kita. Sungguh sangat rugi, jika kita susah payah beramal, namun masih ada kesyirikan yang bersemayam dalam diri kita. Tak peduli sebesar apapun amal kita, jika kita syirik, menyekutukan Allah, maka amal-amal kita tidak akan diterima.
Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Al Zumar: 65)

Setelah melakukan muhasabah, selanjutnya kita bermujahadah atau bersungguh-sungguh untuk menghilangkan penyakit-penyakit itu. Alangkah indahnya saat Ramadhan tiba dan kita benar-benar dalam kondisi ikhlas menapaki hari-hari istimewa yang dibawa oleh tamu mulia itu.
Saat-saat keikhlasan bersenyawa dalam diri kita sepanjang Ramadhan merupakan saat-saat terbaik yang akan menjamin kita memperoleh ampunan Allah SWT.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
persiapan kedua dalam menyambut Ramadhan adalah persiapan fikriyah.

Agar Ramadhan kita benar-benar efektif, kita perlu membekali diri dengan persiapan fikriyah. Sebelum Ramadhan tiba sebaiknya kita telah membekali diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara langsung dengan amaliyah di bulan Ramadhan. Tentang kewajiban puasa, keutamaan puasa, hikmah puasa, syarat dan rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta sunnah-sunnah puasa. Juga tarawih, i'tikaf, zakat, dan sebagainya.

Inilah rahasia mengapa Imam Bukhari membuat bab khusus dalam Shahih-nya dengan judul Al-Ilmu Qabla Al-Qaul wa Al-Amal (Ilmu sebelum Ucapan dan Amal). Tanpa ilmu bagaimana kita bisa beramal selama bulan Ramadhan dengan benar ?
Pemahaman ilmu syar'i ini juga merupakan tanda kebaikan yang dikehendaki Allah terhadap seseorang. Karenanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama(Muttafaq 'Alaih)
Persiapan ketiga dalam menyambut Ramadhan adalah persiapan jasadiyah.Ramadhan membutuhkan persiapan jasadiyah yang baik. Tanpa persiapan memadai kita bisa terkaget-kaget bahkan ibadah kita tidak bisa berjalan normal. Ini karena Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Kita diharapkan tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga akan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya. Shalat tarawih, misalnya.

Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan kebersihan lingkungan. Di sini, logika akal bertemu dengan keutamaan syar'i dalam hadits nabi:
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim)

Persiapan keempat dalam menyambut Ramadhan adalah persiapan maliyah, persiapan harta.
Persiapan maliyah yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru, menyediakan kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Kita justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi ifthar (buka puasa) orang lain dan membantu orang yang membutuhkan. Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakatnya.
Jama'ah jum'at yang dirahmati Allah,
Salah satu tuntunan Allah SWT adalah mensegarakan amal kebaikan dan upaya mendapatkan ampunan. Sebagaimana firman-Nya:

Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga-Nya yang luasnya seluas langit dan bumi; disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Ali Imran : 133)
Maka demikian pula kita mensegerakan diri dalam menyambut Ramadhan dengan persiapan ruhiyah, fikriyah, jasadiyah dan maaliyah kita.
Semoga dengan upaya kita mempersiapkan diri dalam menyambut Ramadhan tahun ini, Allah SWT berkenan mempertemukan kita dengan Ramadhan, lalu memberikan taufiq kepada kita untuk mendapatkan keberkahan Ramadhan itu. Selama sebulan penuh kita beramal di bulan suci lagi mulia itu, disertai dengan rahmat dan ampunan Allah SWT, hingga menjadikan kita diridhai-Nya.

30 Agu 2008

Raihlah Kemenangan

Raihlah Kemenangan

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Lebaran
Raihlah Kemenangan
Setelah Ramadhan

Mari Berjabat Tangan
Mari Maaf-Maafan
Raihlah Kemenangan
Dengan senyuman

Selamat Hari Raya
Selamat Hari Lebaran
Raihlah Kemenangan
Setelah Ramadhan
Mari Berjabat Tangan
Mari Maaf-Maafan
Raihlah Kemenangan
Lahir dan Batin

Dunia Ini Penuh Coba
Sarat Godaan
Kadang Ada Kekhilafan
Dan Kesalahan
Hadirkanlah Ketaqwaan
Mohon Ampun-Nya
Untuk satu Kebahagiaan
Dunia Akhirat
Lirik Lagu : GIGI
Bermakna keceriaan menyambut hari Raya :
Dimulai dengan ucapan selamat hari lebaran. Hari ‘lubaran/ berkesudahan’ adalah hari selesainya seseorang berpuasa menuju kemenangan dalam mengendalikan nafsu. Bulan yang datang setelah bulan Ramadhan. Ajakan untuk saling berjabat tangan. Saling memberi dan meminta maaf. Manusia pada hari itu mencapai kemenangan. Menang secara lahir dalam mengendalikan rasa lapar dan dahaga serta keinginan seks. Menang batin dalam meminta maaf dan memberi maaf.
Kehidupan dunia yang penuh dengan cobaan dan godaan. Khilaf dan kesalahan datang dalam setiap langkah kehidupan. Kemenangan mencapai ketakwaan serta ampunan dariNya sehingga berjumpa kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tuhan

Tuhan

Tuhan
Tempat Aku Berteduh
Dimana Aku Mengeluh
Dengan Segala Peluh

Tuhan
Tuhan Yang Maha Esa
Tempat Aku Memuja
Dengan Segala Doa

Aku Jauh Engkau Jauh
Aku Dekat Engkau Dekat
Hati adalah Cermin
Tempat Pahala Dosa Bertaruh
                                                                   Lirik Lagu : GIGI
Makna : ungkapan kebutuhan Tuhan
Awalan dengan memuji kebesaran Tuhan, sebagai pelindung, tempat berkeluh kesah dengan segala keadaan. Dengan berbagai kesedihan dan kesenangan manusia maka tetap Tuhan akan memperhatikan.
Tuhan Yang Maha Esa, tempat Memuja dengan berdoa. Bila aku menjauh maka Tuhan akan menjauh pula, aku mendekat maka Tuhan juga mendekat. Jauh dekat terbalas dari usaha manusia. Seperti halnya cermin. Hubungan manusia dengan Tuhan ibarat pantulan dari diri manusia. Hati ibarat cermin tempat memantulkan pahala dengan kebaikan dan dosa dengan kejelekan.

Sajadah Panjang

Sajadah Panjang

Ada sajadah panjang terbentang
dari kaki buaian
sampai ke tepi kuburan hamba
kuburan hamba bila mati

ada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan sujud
di atas sajadah yang panjang ini
diselingi sekedar interupsi

mencari rezeki mencari ilmu
mengukur jalanan seharian
begitu terdengar suara adzan
kembali tersungkur hamba

ada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan rukuk
hamba sujud TAK lepas keNing hamba
mengingat Dikau sepenuhnya
Lirik Lagu : GIGI

MAKNA :
Kesempatan beribadah itu telah datang dari kecil (lahir) sampai akhir hayat.kesempatan beribadah yang tersedia menyadarkan agar senantiasa taat beribadah dalam peribadatan ini terselingi oleh kehidupan dunia
Terselingi untuk mencari rezeki dan mencari ilmu. Menjalani kehidupan dunia dalam dengan menjalani kehidupan. Ketika ada panggilan untuk beribadah kembali maka akan segera kembali untuk beribadah. Selalu ingat dan menyegerakan dikala ada panggilan untuk beribadah
Semoga ketaatan dalam beribadah tetap menyertai pada kehidupan yang masih dijalani. Ketundukan dan kepatuhan kepada Tuhan akan tetap menyertai dalam setiap langkah karena masih ada kesempatan untuk selalu ingat.

Sahur Tiba

Sahur Tiba

BANGUN….BANGUN….
SAHUR…..SAHUR…..

Bangun bangunlah
Waktu sahur tiba
Walau masih mengantuk
Makan minum sekEdarnya

Allah suka orang puasa
Badan jadi sehat
Hati jadi kuat

Allah suka orang puasa
Puasa hari esok
Karna Allah semata
                                                                     Lirik Lagu : GIGI
Makna
BANGUN….BANGUN….
SAHUR…..SAHUR…..
Ajakan untuk makan sahur
Meskipun mengantuk tapi tetap makan sahur meskipun sedikit. Allah menyukai orang yang berpuasa. Sehingga orang yang makan sahur akan disukai Allah juga. Dengan berpuasa badan akan menjadi sehat dan hati akan semakin kuat,
Puasa karena Allah akan membawa manfat. Allah membimbing hambaNya yang mendekat melalui puasa. Badan dan hati akan terlatih untuk menempuh ujian kehidupan. Meski menahan kantuk tetap taat berusaha untuk tetap berpuasa dikeesokan harinya.

Pintu Sorga

Pintu Sorga


Pintu sorga, pintu sorga

Di mana Engkau berada

Bagaimana caranya

Kita memasukinya


Pintu sorga, pintu sorga

Betapa rindu-Nya kami

Menemukan jalanmu

Susah payah selalu


Moga-moga kita sampai

Semoga cita tercapai

Serta mendapatkan izin

Dari Yang Maha Kuasa

Lembar Kerja Menulis Hasil Penelitian (Result and Conclusion)

  1. Result (Hasil Penelitian) Tujuan: Menyajikan temuan utama secara jelas dan objektif sesuai dengan tujuan penelitian. Gaya penulisan:...