22 Feb 2017

Magang I

Magang I adalah mata kuliah yang bersifat aplikatif dan terpadu dalam program pelatihan prajabatan untuk menyiapkan mahasiswa agar menguasai kompetensi keguruan, sehingga dapat mengemban tugas dan tanggungjawab secara profesional.
Magang I merupakan salah satu tahapan praktikum kependidikan dengan melalui tahapan observasi, diskusi dan refleksi. Observasi adalah kegiatan peninjauan secara cermat terhadap suatu aktivitas atau objek secara langsung, kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya untuk membuat kesimpulan.
Pada Magang I ini, aktivitas yang diobservasi mencakup semua kegiatan persekolahan, baik pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, atau kegiatan sekolah/madrasah secara umum, seperti ekstrakurikuler. Sedangkan objek yang diobservasi mencakup semua sarana dan prasarana, fasilitas, dan lingkungan sekolah.
Tujuan utama dari kegiatan observasi ini adalah mahasiswa memiliki pengetahuan dan pengalaman riil tentang penyelenggaraan pembelajaran dan persekolahan secara umum. Pengetahuan dan pengalaman baru tersebut diharapkan menjadi bahan diskusi dan refleksi.
Berikut ini kegiatan-kegiatan dan obyek-obyek yang dapat diobservasi di lokasi:
1.   Kegiatan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas;
2.   Kegiatan ekstrakurikuler;
3.   Kegiatan pengembangan pendidik;
4.   Sarana dan prasarana sekolah/madrasah;
5.   Fasilitas-fasilitas pendukung;
6.   Pengembangan dan penerapan budaya sekolah/madrasah;
7.   Prestasi sekolah/madrasah
8.   dll.

A.   Fungsi dan Tujuan
Secara umum, Magang I berfungsi sebagai pemberian pengalaman langsung berkaitan dengan bidang keilmuannya. Magang I bertujuan mengembangkan dan mempraktikkan ilmunya dalam masa pendidikan pada program studinya.
Secara khusus, Magang I berfungsi agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan pengalaman langsung dari praktik riil tentang observasi dan proses pembelajaran di kelas. Jadi, bukan untuk mengevaluasi kemampuan guru, melainkan mengidentifikasi strategi yang digunakan guru ketika melaksanakan pembelajaran. Bagi guru, justru hasil observasi itu nantinya dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul dan solusi yang mungkin diambil. Selain itu, hasil observasi dapat juga digunakan oleh guru untuk merencanakan strategi pada pembelajaran selanjutnya dan mempersiapkan pendekatan-pendekatan menghadapi masalah yang kemungkinan muncul dalam pembelajaran. Magang I bertujuan mengembangkan ilmu yang didapat mahasiswa dari perkuliahan. Pengetahuan baru tersebut diharapkan menjadi bahan diskusi dan refleksi.
Selain bisa memberikan pengalaman yang kaya dan bermanfaat kepada mahasiswa, observasi pembelajaran di kelas dapat pula membuat tidak nyaman dan menyebabkan guru yang diobservasi kehilangan semangat. Oleh karena itu, untuk menghindari kondisi yang demikian, peserta magang hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip observasi. Di samping itu, kegiatan ini juga bertujuan agar mahasiswa memiliki kesiapan melaksanakan Magang II sebagai kelanjutan dari Magang I.

B.     Prinsip-prinsip
1.   Selalu ingat bahwa Anda adalah tamu di ruang kelas
Oleh karena itu, hendaknya peserta magang tidak berjalan kesana-kemari, bercakap-cakap dengan para siswa, mengoreksi cara guru mengajar, sibuk dengan alat komunikasi, menampilkan reaksi wajah tidak suka melihat sesuatu yang tidak disukai. Anda bukan supervisor atau atasan dari guru yang sedang mengajar. Oleh sebab itu, selalu bersikaplah sopan, penuh perhatian, dan menghargai keseluruhan proses, dan tidak mengganggu dengan cara keluar masuk ruangan kelas sesukanya.

2.   Ingatlah bahwa observasi pembelajaran di kelas adalah kegiatan kolaboratif
Pastikan bahwa Anda dan guru sudah sepakat tentang kapan observasi dilakukan, apakah guru lain boleh ikut mengajar, apa yang akan terjadi selama observasi, dimana Anda akan duduk, apa peran Anda, apa guru berkenan untuk direkam. Kegiatan observasi pembelajaran di kelas bukanlah tempat yang tepat untuk berimprovisasi atau memberikan kejutan. Pastikan guru tersebut sudah tahu apa yang akan Anda lakukan di kelas.

3.    Pastikan Anda sudah berdiskusi mengenai observasi tersebut dengan guru yang bersangkutan
Berbicaralah kepada guru beberapa hari sebelum tanggal observasi, untuk menyepakati beberapa hal berikut:
a.    Keseluruhan proses observasi: pendekatan pembelajaran apa yang digunakan guru, strategi pembelajaran, dan media pembelajaran yang digunakan.
b.    Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c.    Bagian-bagian yang diperkirakan guru akan menjadi hal yang perlu diobservasi, di mana guru meminta bantuan.
d.    Kekhawatiran guru terhadap observasi yang Anda lakukan. Ingatlah bahwa setiap ketakutan guru harus ditanggapi dan ditangani. Buatlah guru merasa nyaman.

C.   Target
Target yang ingin dicapai Magang I adalah mahasiswa memiliki pengetahuan awal untuk mengembangkan diri dan mengembangkan pembelajaran ketika melakukan Magang II. 
Adapun secara rinci meliputi: 
1.   Kompetensi Pedagogik;
a.   Memiliki pengetahuan awal penguasaan teori dan dasar-dasar kependidikan.
b.   Memiliki pengetahuan awal kemampuan untuk merancang dan menyusun program pembelajaran.
c.   Memiliki pengetahuan awal keterampilan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/teaching skill.
d.   Memiliki pengetahuan awal kemampuan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.
e.   Memiliki pengetahuan awal keterampilan menggunakan media pembelajaran.

2.   Kompetensi Profesional;
a.   Memiliki pengetahuan awal penguasaan materi pembelajaran dalam bidang yang menjadi tugasnya.
b.   Memiliki pengetahuan awal kemampuan dalam mengintegrasikan dan menginterkoneksikan materi pembelajaran dengan mata pelajaran lain yang relevan dan realitas kehidupan.

3.   Kompetensi Kepribadian;
a.   Memiliki pengetahuan awal kedewasaan dalam berpikir, bertindak dan bertutur kata.
b.   Memiliki pengetahuan awal rasa tanggung jawab yang tinggi dan disiplin dalam melaksanakan tugas serta kewajiban.
c.   Memiliki pengetahuan awal kesopanan dan kerapian dalam berpakaian.
d.   Mampu menjadi contoh teladan pribadi yang baik bagi siswa .


4.   Kompetensi Sosial
Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan awal dan pengalaman tentang kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan lingkungan disekitarnya. Target minimal yang harus dimiliki oleh mahasiswa praktikan adalah mampu berkomunikasi dan menjalin kerja sama dengan orang lain (Panitia Pelaksana Magang, Dosen Pembimbing, dan sesama mahasiswa) dengan baik, sopan, dan santun.

5.   Kompetensi Kepemimpinan
Kompetensi ini dikhususkan bagi calon guru PAI di Sekolah, yang meliputi:
a.      Pengetahuan awal tentang kemampuan membuat perencanaan pembudayaan pengamalan ajaran agama dan perilaku akhlak mulia pada komunitas sekolah sebagai bagian dari proses pembelajaran agama;
b.      Pengetahuan awal tentang kemampuan mengorganisasikan potensi unsur sekolah secara sistematis untuk mendukung pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah;
c.      Pengetahuan awal tentang kemampuan menjadi inovator, motivator, fasilitator, pembimbing dan konselor dalam pembudayaan pengamalan ajar an agama pada komunitas sekolah; serta
d.      Pengetahuan awal tentang kemampuan menjaga, mengendalikan, dan mengarahkan pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah dan menjaga keharmonisan hubungan antar pemeluk agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan Magang I mencakup tahap persiapan, observasi, dan pelaksanaan refleksi.
1.      Persiapan
Magang I yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan melibatkan banyak unsur yang terkait. Oleh karena itu, perlu persiapan yang matang agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Persiapan tersebut meliputi:
a.   Sosialisasi pelaksanaan Magang I kepada mahasiswa,
b.   Pendataan dan pendaftaran mahasiswa calon peserta Magang I,
c.   Identifikasi dan penentuan dosen pembimbing lapangan Magang I,
d.   Persiapan administrasi dan berkas-berkas lain untuk mahasiswa dan dosen pembimbing.
2.      Orientasi
Dalam kegiatan pembekalan (orientasi), panitia memberikan penjelasan tentang urgensi Magang I dalam menyiapkan calon guru profesional, dan mekanisme Magang I. Kegiatan ini dilaksanakan secara klasikal.
3.      Pelaksanaan Magang I
Bentuk operasionalisasi pelatihan dalam Magang I meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a.      Membuat Perencanaan Observasi
Dalam melakukan observasi mahasiswa harus membuat rencana persiapan observasi yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing sebelum observasi dimulai.
b.      Melaksanakan Observasi
Pada prinsipnya dalam observasi meliputi observasi kegiatan pembelajaran dalam keterampilan:
1)     Menyiapkan kegiatan pembelajaran,
2)     Penguasaan materi,
3)     Penggunaan strategi pembelajaran,
4)     Pemanfaatan media dan sumber pembelajaran,
5)     Penggunaan bahasa,
6)  Pelaksanaan evaluasi pembelajaran, penilaian proses dan hasil belajar,
7)     Menutup kegiatan pembelajaran.
c.      Melaksanakan Small Group Discussion/Refleksi
Dalam melakukan refleksi dapat dilakukan dengan cara mengingat, meninjau, merenungkan kembali, pengembangan gambaran tentang hal-hal yang telah diobservasi dan diperoleh dalam mata kuliah yang lain dan apa yang mungkin dilakukan nantinya untuk mengembangkan diri. Refleksi adalah upaya-upaya untuk mengkaji, berupa: mengolah, mengelaborasi, dan menganalisis best practice (praktik terbaik) atau keberhasilan-keberhasilan yang telah ditunjukkan dan dicapai oleh sekolah/madrasah.
Melalui refleksi mahasiswa diharapkan dapat menimbang-nimbang pengalaman barunya dari lapangan dan memberikan saran-saran yang mungkin dilakukannya nanti. Hasil dari kegiatan refleksi ini berupa langkah-langkah tindak lanjut yang seharusnya dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA



Buku Pedoman Akademik Universitas (BPAU) Program Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2016.
Buku Tata Tertib Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2015.
Panduan Pengajaran Mikro Universitas Negeri Yogyakarta.
Pedoman Akademik UIN Sunan Kalijaga Edisi Revisi Tahun 2014.
Pedoman Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2014.
Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah.
Peraturan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidiakan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Persiapan Observasi Pembelajaran di Kelas. Materi yang dikembangan oleh DBE2 untuk Developing Active Learning with ICTs USAID

Lembar Kerja Menulis Hasil Penelitian (Result and Conclusion)

  1. Result (Hasil Penelitian) Tujuan: Menyajikan temuan utama secara jelas dan objektif sesuai dengan tujuan penelitian. Gaya penulisan:...